Kamis, 26 Desember 2013

Aku Sang Terapis!!!

Aku Sang Terapis!!!

           Sebagaimana kita tahu dan yakini bahwa agama kita ini adalah agama yang superkomplet. Dalam ajarannya nggak ada satu masalah pun dalam kehidupan umatnya yang dilewatkan. Semua masalah dibahas tuntas tanpa ada yang tercecer.
           Tak terkecuali dalam masalah kesehatan dan pengobatan, yang juga tak luput dari concem agama Islam. Bila kita mampu mencermati, tak sedikit tebaran hadits yang menyatakan perhatiannya terhadap masalah kesehatan ini. Rasulullah Saw. bersabda:

    Sesunguhnya Allah ketika menciptakan penyakit, pasti menciptakan obat maka hendaklah kalian berobat. (HR. Ahmad)

 ... Wahai hamba-hamba Allah, berobatlah. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit kecuali menciptakan pula kesembuhan atau obatnya, kecuali satu penyakit saja. Para sahabat bertanya, “Wahai, Rasulullah, apa satu penyakit yang tidak ada obatnya itu?” Rasul menjawab, “Pikun.” (HR. Tirmidzi)

        Dari nash di atas, jelas bahwa Allah, melalui Rasul-Nya, me¬nyuruh kita berobat. Namun pertanyaannya kemudian, apakah kita bisa berobat bila nggak ada yang mengobati? Apakah bisa bila umat Islam nggak ada yang berkenan menjadi seorang mu‘allij atau terapis warisan Rasulullah Saw.?

        Nah, kamu punya peluang menjadi seorang terapis, sekalian syiar pengobatan ala Islam. Nggak ada salahnya bila kita mengambil ma‘isyah atau penghidupan dari jalan ini, selama itu nggak ada larangan dari Rasulullah Saw. Di antara terapi dan bagian dari solusi kesehatan yang diperkenalkan Islam adalah sebagai berikut.

1.    Menjadi Seorang Bekamer
    Kamu bisa menjadi seorang bekamer atau ahli pengobatan dengan menggunakan metode bekam atau al-hijamah. Apa itu bekam? Bekam adalah mengeluarkan darah kotor pada titik tertentu dalam anggota tubuh yang dianggap sebagai pusat penyakit yang diderita pasien. Hal tersebut berdasar hadits Rasulullah Saw.:
... Sebaik-baik apa yang kalian jadikan terapi pengobatan adalah dengan bekam .... (HR. Bukhri-Muslim)

Rasulullah Saw. juga bersabda: 
Aku tidak melewati sekumpulan malaikat pun di malam aku diperjalankan (dalam peristiwa Isra’ Mikraj), kecuali mereka berkata, “Wahai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berbekam.” (H R.Ibnu Majah)

2.    Menjadi Seorang Terapis dengan Metode Ruqyah
Ruqyah adalah metode pengobatan dengan cara terapi bacaan- bacaan Al-Quran, karena Al-Quran adalah penyembuh yang kompleks dari segala penyakit hati dan badan. Al-Quran sendiri menegaskan bagian dari fungsi dan manfaatnya, yaitu sebagai obat untuk orang beriman. Allah Swt. berfirman:
 وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ ما هُوَ شِفاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّ خَساراً
      Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.... (Al-lsri’: 82)

           Mengenai hal ini, seorang ulama besar bernama Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata:
  Apabila orang yang sakit menjalani terapi Al-Quran dengan baik dan meletakkannya pada penyakitnya dengan penuh ketulusan, keyakinan, serta kepercayaan yang kuat, pasti penyakit itu tidak akan mampu melawannya. Bagaimana mungkin penyakit tersebut berani melawan firman Penciptanya, Tuhan langit dan bumi, yang andaikata Al-Quran itu turun di atas gunung, niscaya gunung itu menjadi hancur lebur, atau turun di atas bumi, niscaya bumi itu akan terbelah?

Yang Sedikit adalah Peluang 
        Sangat sedikit di antara kita yang berkenan atau bahkan untuk tahu bagaimana menjadi seorang terapis islami ini. Itu artinya, sangat sedikit pula yang menggunakan resep mukjizat dari Allah ini. 
         Padahal, itulah tugas dan tantangan kita sebagai umat penerus yang menjalankan ajaran dan sunah nabi-Nya. Bagi kamu yang ingin menjadi pendakwah melalui jalur terapi islami maka mau nggak mau kamu harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Mempelajari sirah nabawiyah perihal bagaimana Rasul Saw. dan para sahabatnya mengobati umat.
2. Mengikuti seminar atau pelatihan yang mengusung tema pe¬nyembuhan ruqyah dan bekam. Bila nggak ada maka kesempatan kamu sendiri yang membuka kran itu dengan bertindak selaku EO-nya. (Baca Bab tentang EO Islami)
3. Banyak-banyaklah membaca buku pengobatan, terutama tentang pengobatan bekam dan ruqyah.
4. Seringlah bersilaturahmi dengan para terapis islami.
5. Ikhlaskan hati untuk berjuang, berjihad, dan bersyiar di ladang ini. Nggak usah khawatir untuk jadi bala tentaranya Allah, Dia yang bakal jamin hidup kita. Insya Allah.

Buka Klinik Pengobatan Islami
          Sobat, kalau kamu telah menambatkan hatimu menjadi pejuang Allah yang satu ini maka penulis ucapkan selamat datang di komunitas terapis Islam. Bulatkan tekad untuk menjadi pelayan umat. Nggak perlu khawatir, umat sudah cukup pintar bagaimana berterima kasih pada yang mau berkorban dan memberi. Insya Allah.
         Maka selanjutnya, akan lebih efektif dan efisien jika kamu berani membuka klinik islami sendiri. Sebab dengan begitu, selain kita dapat datang ke rumah para pasien sebagai bentuk pelayanan, kita juga bisa stand by di klinik tempat kita berpraktik, sehingga semakin membuka kran kepercayaan pada masyarakat.
        Rekrutlah petugas resepsionis untuk menyambut dan melayani keluhan penyakit pasien yang datang, serta bertugas memberikan informasi awal tentang keberadaan dan pelayanan yang ada di klinik¬mu. Bila hal itu belum memungkinkan maka untuk sementara, kamu bisa melakukannya sendiri, tapi untuk ke masa yang akan datang jangan sampai rangkap jabatan, agar terlihat lebih profesional dan tepercaya saja. Coba kamu lihat kinerja dokter di rumah sakit atau di kliniknya, ada petugas yang mengatur administrasi sendiri, kan?
 
Awam Baca Al-Quran dan Pengobatan Islam Bukan Halangan
         Banyak memang umat yang masih awam dalam membaca Al- Quran dan pengobatan islami. Namun itu bukan halangan untuk mensyiarkan Islam lewat seni pengobatan Islam, pun juga bukan halangan bagi orang yang ingin meraih kesuksesan melalui jalur ma‘isyah ini. Bukalah klinik pengobatan islami dan bertindaklah sebagai manajer atau EO yang membidaninya. Kamu cukup mempercayakan pelaksanaan terapi kepada rekan atau ustadz yang ahli terapi, baik terapi ruqyah, ghurah, ataupun bekam yang telah kamu ajak kerja sama.
       Berikan bisyarah dengan pembagian 50:50 dari pendapatan pada terapi kamu, atau sesuai dengan akad yang telah kamu sepakati; terserah. Di Malang, dahulu ada klinik pengobatan islami bernama Terapi Qurani yang melayani terapi bekam, ruqyah, dan ghurah. Pihak manajemen klinik mematok harga pengobatan dalam kisaran 50 ribu per terapi. Dalam sehari klinik dapat melayani kurang lebih sekitar 6 sampai 10 orang. Itu berarti, pendapatan pihak manajemen atau pengelola adalah sekitar 150—250 ribu per harinya, dan itu sudah bagi hasil 50% dengan sang terapis.

Lokasi Klinik yang Sip!!
       “Harga sewa ruko mahal, masak buka klinik ruqyah di tengah pasar?” Itulah pikiran yang terngiang dalam benak kita bila akan membuka sebuah klinik pengobatan islami.
       Ok, bila untuk pertama kali kamu kesulitan dalam hal tempat membuka praktik, kamu bisa gunakan sarana dan fasilitas masjid atau pondok pesantren. Keduanya sangat tepat alias cocok dalam media dakwah seperti ini. Buatlah aturan secara profesional dengan sang takmir atau pengurus pondok, walaupun kamu sendiri mungkin adalah salah satu pengurus masjid atau pondok. Jangan hanya asal numpang saja, karena bisa terkesan remeh atau bisa saja sewaktu- waktu usaha kamu akan digusur karena kebijakan ‘politik’ pondok dan masjid yang berubah sewaktu-waktu. Atau bila memang masih kesulitan, pakailah salah satu ruangan dalam rumah kamu untuk usaha ini. Nggak apa-apa. Toh bukan tempatnya yang jadi soal besar, tapi pelayanan dan bukti nyata atau hasil dari pengobatan yang kamu lakukan. Bila banyak pasien telah berhasil disembuhkan oleh perantaraan klinik kamu maka percayalah, walaupun pasien harus jauh-jauh dan masuk gang sempit untuk menjangkau rumah kamu, itu akan tetap mereka lakukan juga.
     Termasuk hal penting yang harus kamu lakukan, apalagi ketika masih dalam tahap ‘taaruf’ adalah melakukan promosi, karena promosi ini bukan semata-mata penting dari sisi bisnis saja, me¬lainkan juga sebagai bentuk syiar dan dakwah tentang terapi Islam. Kamu memang harus memperkenalkan diri dan eksistensi klinikmu di tengah-tengah umat.
     Buatlah promosi yang sederhana, tapi mengena. Kunjungi dan bersilaturahmilah di majelis-majelis taklim, jamaah tahlil, komunitas remaja masjid, pondok pesantren, dan lain-lain. Bila kamu masih baru meretas usaha ini, buatlah gebrakan dengan melakukan terapi secara gratis atau dengan potongan biaya. Insya Allah, setelah mereka merasakan bagaimana ampuhnya pengobatan nabawi ini, mereka akan jadi pelanggan kamu dan promosi ‘hidup’ bagi klinik kamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar